Theofani adalah istilah dalam ilmu theologi, yang berasal dari Bahasa yunani Theovania yang kemudian dibagi menjadi dua kata Theos (Ellohim) dan Phanero (menampakan/mewujudkan diri). Jadi Theofani secara etimologi adalah penampakan Ellohim. Sejarah Alkitab mencacat Ellohim menampakan diri dan berbicara secara langsung, artinya dengan penampakan Ellohim dapat memberi keyakinan kepada Umat-Nya bahwa, Ellohim itu ada, Ellohim hadir dan menyertai umat-Nya.

            Masih ingat peristiwa Abraham dimana Tuhan menampakkan diri kepada Abraham dekat pohon tarbantin di Mamre, sedang ia duduk di pintu kemahnya waktu hari panas terik. Ketika ia mengangkat mukanya, ia melihat tiga orang berdiri di depannya. Sesudah dilihatnya mereka, ia berlari dari pintu kemahnya menyongsong mereka, lalu sujudlah ia sampai ke tanah, serta berkata: “Tuanku, jika aku telah mendapat kasih tuanku, janganlah kiranya lampaui hambamu ini. (Kej 18:1-3)

            Atau peristiwa ketika pergumulan Yakub dengan Ellohim, dalam kejadian 32:28-30) mencatat, Lalu kata orang itu: “Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang.” Bertanyalah Yakub: “Katakanlah juga namamu.” Tetapi sahutnya: “Mengapa engkau menanyakan namaku?” Lalu diberkatinyalah Yakub di situ. Yakub menamai tempat itu Pniel, sebab katanya: “Aku telah melihat Allah berhadapan muka, tetapi nyawaku tertolong!”

            Ellohim berbicara dan menampakan diri, hanya kepada orang-orang tertentu, sehingga Sebagai generasi Maybrat yang sudah menerima Yesus Kritus sebagai Kristus dan Tuhan dalam diri, harus meyakini bahwa peristiwa Teofani adalah sebuah peristiwa kehadiran Tuhan di bumi A3 yang harus kita Imani sebagai sebuah peristiwa penampakan diri Ellohim kepada hambanya Ruben Rumbiak dengan maklumat yang diberikan bagi generasi A3. (Ayamaru, Aitinyo dan Aifat)

           “Doa syukur kepada Allah chalik alam semesta, karena janji mengenai Ayamaru, Aitinyo dan Aifat bahwa pemuda pemudinya nanti 10 tahun, 15 tahun, 25 tahun, dan 30 tahun. Pemuda-pemudi di daerah Ayamaru, Aitinyo dan Aifat akan menjadi manusia-manusia pembangun di New Guinea, Aku adalah Alfa dan Omega, menyampaikan kepada hamba-Ku Ruben Rumbiak, menyampaikan kepada Abraham Kambuaya, Simon Isir, Piter Howay, Markus Solosa, Dan Habel Tamunete. Peliharalah Kesatuan, Kerendahan Hati, Kasih dan Kehormatan Kepada Semua Orang, karunia tetap menyertai turun-temurun. Damai sejahtera Kristus tetap memberkati kamu, amin rohkupun berkata amin, sabda-Mu benar”

——- (Kambuaya, 21 OKtober 1951) ——-

PENAMPAKAN ALLAH (Theofani)

AKU ADALAH ALFA DAN OMEGA

Menyampaikan kepada hambaku Ruben Rumbiak

sampaikan kepada; Abraham Kambuaya, Simon Isir,

Piter Howay, Markus Solosa dan Habel Tamunete,

Bahwa pemuda pemudinya (Daerah Ayamaru, Aitinyo dan Aifat)

nanti setelah 10 tahun, 15 tahun, 25 tahun, dan 30 tahun

akan menjadi manusia-manusia pembangun di New Guinea,

Peliharalah Kesatuan,

Kerendahan Hati, Kasih dan

Kehormatan Kepada

Semua Orang,

karunia tetap menjadi

milik turun-temurun

catatan resensi buku Qua Vadish TheOfani “Tuhan dengan orang A3” Penulis Hamah Sagrim, ST.

diresensi oleh Petarung.org, dan satu buku tentang Theofani “Janji Allah bagi tanah Maybrat” yang ditulis oleh Prof. DR. Berth Kambuaya, MBA. Juga layak untuk diresensi, namun kami sementara kesulitan karena tidak mempunyai referensi bukunya.