Sorong, Petarung.org- Pengurus Komisariat Federasi Serikat Pekerja Nasional Indonesia (FSPNI) Kota sorong Provinsi Papua Barat Daya (PBD). Khusus Unit Kerja TKBM Pelabuhan Sorong, Provinsi Papua Barat Daya. Komitmen kawal dan perjuangkan kesejahteraan 697 lebih anggotannya.
Perjuangan FSPNI Kota Sorong ini bukan tentang hak-hak individu, tetapi juga tentang kebersamaan dan kepentingan banyak orang. Dengan semangat perubahan dan kejujuran kita harus terus diskusi samakan visi missi untuk diskusi dan melihat semua gejolak dan riak-riak di kehidupan buruh. Baik itu menyangkut kesejahteraan buruh, baik tentang upah buru yang layak, tentang jaminan kesehatan, jaminan hari tua, pendidikan anak-anak, tunjangan hari raya, santunan kematian
“Kehidupan Buruh Pelabuhan Sorong Belum Sejahtera, FSPNI desak pengurus Koperasi TKBM Untuk Komitmen Sejahterkan Buruh. Kita optimis bahwa perjuangan pekerja buruh di Sorong, akan terus berkembang demi kesejahteraan bersama,” hal itu disampaikan oleh Daud Asmuruf, S.Sos, Ketua Pengurus Komisariat Federasi Serikat Pekerja Nasional Indonesia (FSPNI) Kota Sorong Provinsi Papua Barat Daya (PBD). Senin (24/2/2025) saat ditemui disela-sela Rapat Anggota di Aula Usaha mina/ Karantina Kota Sorong.
Ia menambahkan, bukan kita urus satu atau dua orang punya kepentingan di sini, kita hadir disini karena kita mau kehidupan dan kualitas kesejahteraan buruh di Pelabuhan Sorong harus terwujud dengan melihat beberapa aspek yang tidak jalan baik selama ini.
“Khusus untuk buruh pelabuhan yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Nasional Indonesia ini berjumlah 679 anggota dan nasip kesejahteraan mereka sebagai buruh sangat memprihatinkan,” ujarnya.

Ia menambahkan, keluhan dan permasalahan buruh di kota ini sangat banyak, apalagi buruh di TKBM Pelabuhan Sorong, harus menata manajemen dan kehidupan buruh ke arah yang lebih baik. Prinsip ini bisa dikatakan menjadi pedoman perjuangan bagi seluruh anggota buruh yang mendapat banyak pembodohan dari pengurus koperasi.
Sehingga dalam menjalankan perjuangan mereka. Dengan jiwa semangat yang terus menyala, buruh harus berkomitmen untuk tetap konsisten berjuang untuk menang dalam memperjuangkan hak-hak pekerja di kota sorong.
“Kita Lawan korupsi, kolusi dan nepotisme di kubuh pengurus koperasi buruh dan buruh sendiri harus dilihat sebagai semangat perjuangan, menjadi elemen penting dalam memastikan bahwa setiap gerakan yang dilakukan tetap berada pada jalur yang benar. Tanpa keteguhan hati, perjuangan akan mudah goyah dan kehilangan arah. Oleh karena itu, FSPNI senantiasa menanamkan nilai-nilai keteguhan kepada setiap anggotanya agar tetap solid dan konsisten dalam perjuangan nasip mereka,” ujarnya.
Kesadaran dan kepedulian terhadap sesama pekerja harus selalu hadir dalam setiap langkah perjuangan. Tujuan ke arah kehidupan dan kesejahteraan buruh yang lebih baik itu bukan sekadar slogan, melainkan sebuah kenyataan yang harus terus diwujudkan dalam tindakan nyata.
“FSPNI akan terus menjadi motor penggerak dalam memperjuangkan hak-hak buruh dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi seluruh pekerja. Terutama, anggota buruh beserta keluarga buruh pelabuhan sorong,” tutur Asmuruf. (CR1)