Oleh: Robertus Nauw (*)
Seni adalah bentuk ekspresi kreatif yang memiliki kekuatan untuk menginspirasi dan mengubah lingkungan. Anak muda dengan potensi besar yang mereka miliki, mampu menciptakan karya seni yang mengagumkan dan penuh inspirasi.
Pandangan dan pemikiran mereka seringkali original dan inovatif, mereka memiliki imajinasi yang kuat dan keberanian untuk berpikir di luar kebiasaan. Hal ini, membuat karya seni mereka sangat menarik dan inspiratif. Dalam dunia seni musik, di Papua yang memiliki tantangan yang kompleks ini. Seni dan generasi muda, ternyata bisa menjadi jendela untuk melihat dunia dari perspektif yang berbeda dan pesan-pesan dalam seni itu sendiri ternyata bisa banyak fariasi.
Contoh ini, menginspirasi kami Petarung.org Sehingga menyusuri jalan Kota Sorong yang basah, karena baru diguyur hujan malam itu. Kami ke arah Malanu Arteri di komleks GTA, Kelurahan Malangkedi, Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya. Rabu, (26/3/2025). Untuk berdiskusi dengan seniman muda Papua, di dunia seni musik pop Papua yang bermarkas di Manokwari, yakni komunitas BBC manokwari. Komunitas yang kini tren dengana nama baru mereka tim Irian Jaya 95. menjadi tujuan kedatangan kami malam itu.
Dalam kesempatan ini, saya berdiskusi dengan saudara Alfred Benyamin Kambu dari komunitas Irian Jaya 95, di rumah keluarganya saat dirinya berlibur di Sorong. Irian Jaya 95 adalah komunitas musik dengan aliran musik pop yang selalu hadir menghibur dan mengisi balantika musik pop di Papua. karya-karya mereka hidup dan banyak diinati generasi muda dan anak-anak bukan hanya di Manokwari, namun juga mendapat tempat di anak-anak muda di antero Papua Barat Daya khususnya di Kota Sorong.
kenapa pilih nama Irian Jaya 95, benyamin sampaikan bahwa ia dan kawan-kawan hanya memberi tau ke generasi berikutnya bahwa sebelum tana ini nama Papua, Irian Jaya adalah nama tanah kami sebelumnya.
Semua musik dan lagu tren dari Irian Jaya 95, ternyata mereka hasilkan dari peralatan mereka yang sederhana. Mereka menciptakan lagu-lagu yang menggambarkan pengalaman dan perasaan mereka dan juga berangkat dari realitas sosial.
Musik menjadi sarana untuk menyampaikan pesan yang kuat dan mampu menyentuh hati banyak orang. Melalui musik, mereka bisa mengekspresikan diri dengan bebas dan menampilkan karya mereka yang unik.
Selain seni digunakan sebagai cara untuk mengungkapkan identitas, membawa perubahan sosial, dan menghadirkan perspektif baru. Irian Jaya 95 melihat bahwa karya seni anak muda Papua, tidak hanya menginspirasi karena keindahannya, tetapi juga karena pesan yang disampaikan.
Mereka sering mengangkat isu-isu yang dekat dengan dinamika sosial yang sering dialami anak muda di Papua. Melalui karya seni mereka, anak-anak muda mengajak kita untuk berpikir, merenung dan bertindak.
Mereka memanfaatkan teknologi dan media sosial, membuat platform resmi dan memamerkan karya seni mereka secara online. Cara ini, dapat membantu generasi muda memamerkan karya seni mereka dan mendapatkan pengakuan secara global dan hal ini (media sosial) membantu mereka mempromosikan karya seni mereka dan mendapatkan pengikut.
Saat ditanya soal, ipar-ipar di Irian Jaya 95 yang selalu tampil dengan personel yang baru, Ia sampaikan bahwa semua anak-anak yang wajah baru itu semua personil mereka, itu anak-anak di lingkungan di Manokwari semua yang kami saling suport dan saling rangkul dan Irian Jaya 95 hanya wadah untuk semua kita ekspresikan kreatifitas kita masing-masing.
“Personel kita banyak karena hampir pemuda satu kelurahan yang kita jalan sama-saa dan belajar berkarya sama-sama, tidak boleh kita larang atau batasi mereka,” ujarnya.
Ia menambahkan, bukan hanya sesama pemuda di lingkungan, kita juga sering suport grup lain dengan komunitas lain untuk maju lewat seni musik dengan gelar kolaborasi dengan sesama seniman muda Manokwari dan tanah Papua untuk mengadakan kolaborasi.
Hal ini dapat membantu generasi muda, belajar dari pengalaman dan kemampuan seniman masing-masing tim lain. Kadang kita kolaborasi dengan komunitas lain, dapat membantu generasi muda membangun jaringan dan mendapatkan dukungan. Untuk Pengembangan bakat mereka.
Kita tidak perna bersaing yang selalu kita tanamkan adalah kita kolaborasi untuk mengembangkan kreativitas generasi muda, hal ini dapat membantu mereka mengembangkan ide dan karya seni yang inovatif lagi ke depan.
Membangun generasi muda lewat seni dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti pendidikan seni, kegiatan seni, fasilitas teknologi, kolaborasi, dan pengembangan bakat yang cukup.
Kami berkarya selama ini, hanya dengan satu buah leptop tua yang kualitasnya sudah tidak bagus, sementara untuk sound sistem kadang kita ngebeng untuk buat beat. Studio mini kami juga sejak awal rintis, tidak ada fasilitas yang mewah. Salon-salon di studio kita buat dari bahan bekas, baik dari bekas salon rusak milik pribadi dan salon bekas milik warga yang kita minta untuk sefvice. Sementara untuk bahan dasar buat spiker ban kita harus jalan operasi keliling bengkel mobil satu Manokwari untuk ambil ban bekas, kita gunakan ulang untuk buat spiker.
“Ban bekas dari bengkel mobil yang siap dibuang itu, harus kita angkut rame-rame jauh malam, kita bawa ke rumah untuk buat spiker. Mereka yang buat spiker juga, orang-orang baik di lingkungan yang rela kita bayar murah untuk buat salon, karena mereka mau suport kami untuk tetap berkarya,” ujarnya.
Ia menambahkan, hari ini karya seni mereka di Irian Jaya 95 dan BBC dulu kami pilih bawa lewat musik dalam aliran Musik Pop, mengingat ini jenis musik yang populer dan memiliki ciri khas yang sederhana dan mudah diingat oleh generasi muda. Sehingga kita kembangkan kea rah itu, soal ada generasi terdahulu yang sering bilang mereka hosa dengan lagu bicara-bicara. Kita maklumi, itu perspektif mereka karena mereka lebih suka genre musik melo dan juga lagu-lagu Papua yang sedikit ritme yosim dan soal itu sudah banyak musisi Papua yang kembangkan itu.
Irian Jaya 95 hanya hadir dengan genre musik pop Papua untuk berkarya, namun dari sisi pesan yang kita ingin sampaikan ke masyarakat juga kurang lebih sama, jadi tidak papa namanya juga kita berkarya pasti ada kurang-kurangdan lebihnya.
saat ditanya soal pesan yang mereka titip dalam karya mereka, ia sampaikan beberapa pesan sosial seperti; pesan proses cari uang susah namun maskawin perempuan Papua mahal, perilaku sosial tiap pasangan yang suka selingkuh saat hidup mereka mulai mapan, pasangan yang saling menghianati itu tidak bagus, setia sama satu pasangan, langkah pendek, ada juga pesan pendidikan yang kami bawa lewat lagu sekolah online dan beberapa pesan sosial yang kita titip lewat karya-karya kita.
“banyak lagu yang berangkat dari kondisi sosial masyarakat dan pemuda yang kita bawakan dalam karya kita,” ujarnya.
Selain musik sebagai sarana ekspresi diri dan emosi, sarana komunikasi antar kita pemuda di lingkungan Manowari, agar tidak terjerumus dalam hal-hal negatif. Lewat komunitas ini, kita sudah bina banyak anak-anak Papua, hampir dari semua suku untuk kita sama-sama berkarya, bangun bakat generasi muda lewat seni musik.
Yang menarik dari tim ini, mereka selalu berkarya dengan tujuan mulia. Yakni bagaimana agar, anak-anak muda di dilingkungan Manokwari bisa berkarya tanpa harus malu dan keluar dari hal rasa tidak percaya diri.
Saat ditanya soal rahasia mereka bertahan dan eksis sampai dengan hari ini, Benyamin sampaikan yang bertama adalah menjaga kebersamaan dan kekompakan tim, yang berikut itu kami belajar memberikan sepersepuluh dari pendapatan manggung kita ke gereja.
Puji Tuhan kami lihat, penyertaan Tuhan nyata dalam karir kami dari BBC sampai kita ganti nama Irian Jaya 95. Setelah kita setia memberi perpuluhan ke gereja, rahasia sukses kami mulai kami lihat nyata dari aktifitas sederhana ini. Kita ajarkan ke adik-adik untuk belajar mengembalikan hak milik dari pemilik rejeki itu sendiri.
“Biasa hasil manggung kita langsung baku bagi, namun saat sa bapa mulai ajarkan kita untuk bawa pulang dulu semua hasil pendapatan itu ke rumah, kita biasa semua naik ke studio kita melingkar dan bapa saya berdoa dan buka perpuluhan dulu setelah itu kita sisihkan untuk lengkapi alat yang kurang-kurang dan sisanya kita bagi rata dengan adik-adik yang terlibat,” ujarnya.
Kalo masyarakat lihat gaya kita, lihat potong kami di setiap karya kita itu hanya kepentingan seni dan musik di karya kita, banyak anak-anak pemuda gereja, pemuda jalanan anak-anak di kompleks yang kita saling merangkul untuk membangun potensi mereka, dengan fasilitas dan kemampuan kami ala kadarnya.
Semoga karya-karya irian jaya 95 selalu medapat tempat di hati generasi di antero tanah papua karena kita datang dari latar belakang sosial yang susah sama-sama, jadi kita jaga komunitas ini juga sama-sama, dan kami selalu terbuka untuk seluruh pegiat seni music anak-anak papua dimana saja yang mau kita kolaborasi kasi kabar kita belajar dan kita berkembang sama-sama. Salam
(*) Robertus Nauw adalal aktivis Papua dan Pegiat Pembangunan Masyarakat Yang Berdomisili Di Sorong.