Sorong, Petarung.org- Menyikapi Telaga biru Mosra, tempat keramat dan dusun mereka di wilayah Kampung Fategomi, Distrik Aitinyo Utara, Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat Daya yang sempat trending di media sosial dengan postingan telaga Biru Maybrat. Membuat Keluarga besar Mosra (Ijie dan Isir) gelar pertemuan perdana, memperkenalkan tanah leluhur kepada anak cucu sebagai sebuah proses penting untuk menjaga kesinambungan budaya dan nilai nilai keluarga.
keluarga besar Ijie, isir di Kota dan Kabupaten Sorong gelar pertemuan perdana untuk ikut menjaga dan menyikapi peristiwa postingan di media sosial yang beberapa hari terakhir menjadi perbincangan di ruang publik.
“Pertemuan perdana keluarga besar Ijie yang digelar di Kompleks Yohan Klademak III B, Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya ini, bertujuan untuk meredam kesalah pahaman di internal keluarga besar Mosra, terkait beberapa perbedaan pendapat yang seharunya tidak perlu terjadi soal saling kleim siapa yang salah atau benar soal ini,” hal itu sidampaikan, Mariangke Ijie dalam pertemuan yang digelar Selasa (29/4/2025).
Ia menambahkan, pertemuan ini penting untuk minimalisir pembicara miring yang mengarah soal kepemilikan lokasi telaga biru Mosra Kampung Fategomi, Kabupaten Maybrat Provinsi Papua Barat Daya.
Kita semua keluarga, leluhur kita hidup disana tidak ada masalah jadi kita anak-anak cucu dan generasi berikut nanti hidup ke depan jangan baku marah, apalagi salah persepsi dan sekali lagi tidak boleh kita berdebat apalagi berkonflik gunakan media sosial, ada salah paham atau perbedaan pendapat kita duduk satu koba-koba dan kita selesaikan dengan cara-cara yang baik
“Ini pertemuan perdana yang bertujuan hanya memberi pandangan umum, kepada anak cucu dan memberi arahan agar mereka sebagai pemilik telaga biru Mosra ini untuk semua bersatu, baik itu keluarga ijie, keluarga isir, keluarga besar yang mempunya sejarah dengan dusun, tanah dan tempat di wialayah ini agar kita bersatu dan melihat hal ini baik ke depan,” ujarnya.
Ia mengatakan, dengan adanya postingan yang trending ini, mari kita sama-sama jaga hati, jaga ucapan kita untuk tidak melukai hati sesama kita.
dalam pantauan Petarung.org dari pertemuan perdana ini, keluarga besar ijie, sepakat untuk menggelar pertemuan lanjutan dan pertemuan kedua ini akan dilakukan setelah perwakilan Mama Mariangke Ijie kembali dari Maybrat untuk mediasi kesalah pahman yang dilakukan oleh anak cucu mereka di media sosial yang saling kleim soal telaga biru dan saling menyalahkan setelah orang lain diluar bisa akses tempat yang menjadi tempat leluhur yang dikunjungi dengan aneka foto dan postingan yang membuat gaduh di dunia maya.
“Bapa Yunus ijie orang tua dari keluarga besar Ijie Mosra dalam diskusi menyampaikan siapa saja boleh datang mandi dan menikmati keindahan telaga disana, namun jangan memposting di media sosial karena tempat itu orang lain punya alam “Mos’ra” ujarnya.
Sementara itu, Mariangke ijie dalam pertemuan itu menyamapiakan bahwa orang ijie, orang isir, di mosra tidak ada perbedaan, leluhur kita hidup rukun, orang tua kita hidup rukun dank e depan anak cucu juga hidup harus rukun menjaga kasi, kehormatan dan kepada semua orang.
Soal pemilik sah, soal saling kleim itu biasa bagi orang Maybrat nanti kita lihat, dengan adanya dinamika sepeti ini baru kita kumpul, keluarga semua bersatu untuk kita lihat kehidupan kita sama-sama, cari jalan keluar sama-sama, baik itu untuk lihat kepala marga, kepala dusun, kepala kampung dan tokoh masyarakat kita, untuk kita benahi. hal ini ke depan dalam pemetaan tapal batas marga, dusun, buat poho marga, memperkenalkan marga-marga kerabat, memperkenalkan, tanah, dusun dan tempat keramat kepafa anak cucu kita.
“Tidak ada yang salah semua benar, kita hanya buat pertemuan untuk nasehat anak-ana dan cucu-cucu kita, dan pertempuan ini pertemuan biasa yang tidak putuskan keputusan penting apa pun,” ujarnya.
Sementara itu, Desi isir yang hadir mewakili keluarga besar isir saat ditemui, mengatakan ini pertemuan perdana dan belum ada kesimpulan rapat apa pun, kita harus bersatu, kita di sini damai baru kita sama-sama komunkasikan keluarga besar di Maybrat untuk tenang. “Mari kita jaga persatuan yang lama orangtu dong jaga, kita anak-anak dan cucu harusnya lihat potensi yang ada sama-sama ke depan kita atur seperti apa,” ujarnya. (CR1)