Disetiap Gereja pasti terdapat anggota jemaat yang pengangguran, kerja serabutan, atau pengasilan tidak menentu. Ada yang profesi sebagai pedagang, petani, nelayan dan ibu rumah tangga yang punya penghasilan tidak menentu tergantung musim dan mereka tidak punya modal usaha yang pasti.

Ini menjadi tugas gereja juga bagaimana mencari solusi bagaimana jemaat yang bernasib seperti ini bisa memperoleh kehidupan layak dari segi ekonomi, bagaimana yang belum punya pekerjaan bisa dapat kerja dan petani bisa sebagai petani professional.

Gereja pasti membutuhkan uang dan itu biasanya melalui derma atau persembahan dari jemaat/umat guna menunjang pelaksanaan pelayanan pekerjaan Tuhan, dan bagaimana jemaat bisa memberi, jika mereka tidak punya penghasilan.

Hal ini yang mendorong, gembala sidang dan jemaat di GKI Kampung Tarsa, Distrik Konhir Kabupaten Sorong, mendorong umat di kampung Tarsa untuk membentuk kelompok tani, mereka mengembangkan budidaya kacang kedelai dan budidaya kacang hijau.

Ferdinandus, Penggerak pertanian di GKI Kampung Tarsa yang juga Anggota Klasis Kabupaten Sorong, saat ditemui Petarung.org di kediamannya di SP 1 Minggu, 02/02/2025,

Ferdi mengatakan dalam sebuah pelayanan siapa pun umat Tuhan, ingin memberi dan berkontribusi untuk pekerjaan Tuhan, itu pun jika mereka punya penghasilan dan punya sumber pendapatan jelas.

“Hal itu yag membuat saya tergerak untuk mendorong umat, di wilayah distrik Konhir terutama di Kampung Tarsa untuk membentuk kelompok tani dan membantu mereka berdaya lewat pertanian,” ujarnya.

Ia menambahkan, hari ini jemaat dan gembala sidang semua mendukung program pertanian dengan pembentukan kelompok tani ini, ke depan kalo hasil penen bagus kita akan pasarkan ke kota dan pendapatan itu kita kembalikan kembali ke petani di kampung untuk meningkatkan ekonomi umat disana.

“Umat kalo pendapatan ekonomi mereka bagus, maka hal itu akan berdampak pada pemberian mereka dan semua gembala sidang suda saatnya ikut mendorong pengembangan ekonomi umat,” Tuturnya.