Sorong, Petarung.org- Musibah banjir dan tanah longsor yang melanda 25 Distrik dan 116 kampung  serta 621 kepala keluarga (KK) menjadi korban bencana alam di Kabupaten Jayawijaya (Wamena), Provinsi Papua Pegunungan Jumat, 25 April 2025. Bencana yang terjadi akibat intensitas hujan tinggi ini, tidak ada korban jiwa, namun dampaknya mengakibatkan masyarakat menderita. Berdasarkan data Kementerian Sosial yang dikutip dari Lembaga Kantor Berita Negara (LKBN) ANTARA, bahwa bencana alam ini akan berdampak pada 34 distrik dan ribuan orang menjadi korban dan membutuhkan bantua kemanusiaan.

Sehingga untuk ikut meringankan penderitaan warga yang terdampak banjir dan tanah longsor, mahasiswa asal Kabupaten Jayawijaya (Wamena), Provini Papua Pegunungan yang berdomisili mengikuti perkuliahan di Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, tergerak untuk membantu meringankan beban keluarga dan saudara-saudara mereka lewat aksi sosial dan galang dana di dua lokasi lampu merah.

Mengharapkan bantuan dan uluran tangan dari bapak ibu, baik orang asli Papua dan masyarakat Nusantara, terutama pengguna jalan raya utama di Jalan Basuki Rahmat, Kota Sorong untuk bersama-sama membantu meringankan beban para korban.

Dari pantauan Petarung.org di lapangan Kamis, (15/5/2025) mahasiswa melakukan penggalangan dana di wilayah Kota Sorong, mereka tersebar di dua titik di lampu merah, yakni di lampu merah Km 10 dan di lampu merah Maranatha.

Di tengah terik mentari dan hiruk pikuknya ramai kendaraan yang melintasi di depan peremptan lampu merah Elin/Maranatha Kota Sorong, terutama warga yang melintasi Jalan utama Basuki Rahmat, antara Elin, GKI Maranatha tujuan bandara DEO Sorong, dan warga yang melintasi Jalan Selat Sagawin (dari arah Pasar Sentral Remu) menuju arah Jalan Rajawali samping Elin tujuan Kompleks Malanu. tidak asing dengan aksi yang berlangsung selama seminggu lebih ini.

Suara klaskon, bisingnya knalpot dan juga suara spiker bahkan megapone terus berkumandang, menjelaskan tujuan aksi dan juga sesekali mengucapkan terima kasih, kepada warga yang memberi sumbangan sembari juga mengingatkan agar pengendara, berhati-hati dalam berkendaraan karena ada keluarga yang menunggu di rumah.

Anue Karoba, Kordinator lapangan untuk titik lampu merah depan Elin/Marantha, saat ditemui di disela-sela aksi, ia mengatakan untuk meringankan beban keluarga besar di kampung halaman di Wamena, maka sebagai mahasiswa dari Wamena yang menuntut ilmu di Sorong kita wajib bantu. Sehingga komunitas mahasiswa Provinsi Papua Pegunungan pun terpanggil untuk melakukan aksi sosial.

“Kami tidak tenang untuk kuliah, kami prihatin atas bencana yang terjadi. karena hampir semua keluarga kami di kampung juga menjadi korban, Semoga Tuhan memberikan perlindungan, kesehatan, dan ketabahan kepada seluruh warga yang sedang menghadapi masa sulit akibat banjir dan longsor,” ujar Karoba, mahasiswa asal Mamberamo Tengah yang berdomisili di Sorong untuk study.

Ia menambahkan, sebagai mahasiswa di Kota Sorong, kami bersolidaritas untuk galang dana, kami mohon maaf apabila kami berdiri di lampu merah selama dua minggu ini, warga bosan atau bertanya-tanya. Kami tidak berniat ingin menggangu bapa/ibu yang melintasi jalan utama, kami hanya mengajak warga Kota Sorong.

Terutama pengguna jalan utama Jalan Basuki Rahmat, yang ingin memberkati masyarakat di Wamena lewat bantuan sumbangan, untuk meringankan beban keluarga disana. Dua minggu  kami mulai gelar aksi galang dana sejak Senin, 5 Mei 2025 sampai selesai Sabtu, 17 Mei 2025 besok dan posko umum kami buka di asrama kami di kompleks Agustinus Kota Sorong.

“hasil dari galang dana ini semoga dapat membantu kebutuhan dasar dan mempercepat proses pemulihan. kami berkomitmen membantu dan meringankan beban warga yang terdampak bencana dan mendukung mereka untuk segera bangkit dari kondisi dampak bencana ini,” ujarnya.

Ia menambahkan, organisasi mahasiswa yang melakukan aksi solidaritas di sorong antara lain Ikatan Mahasiswa Pengunungan Tengah Papua yang menuntut ilmu di berbagai perguruan tinggi baik negeri maupun swasta dan dalam solidaritas ini ada organisasi mahasiswa ekstra kampus seperti GMNI dan GMKI dari perwakilan organisasi Cipayung di Kota Sorong.

“Terima kasih untuk semua masyarakat, terima kasih juga untuk mahasiswa dan kawan-kawan organisasi cipayung yang bersolidaritas dalam aksi ini,” tandasnya. (CR1)