Oleh : Tim Petarungpapua

Fait adalah Pohon yang dikeramatkan dan juga pohon inspirasi oleh Suku Maybrat dan dijadikan nama di banyak tempat, serta nama kampung di Kabupaten Maybrat.

filosofi hidup dan cara penamaan merupakan salah satu bagian penting dalam tradisi dan kepercayaan masyarakat Maybrat di Papua Barat Daya. Selain pohon Fait memiliki nilai ekologis, pohon ini juga merupakan pohon spiritual

berdasarkan budaya dan kepercayaan yang mendalam, dikalangan masyarakat Maybrat.

Dalam kajian tim Petarung, petarung akan membahas mengenai berbagai pohon yang dikeramatkan oleh masyarakat Maybrat, alasan di balik pengkeramatan, serta dampaknya terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar.

Masyarakat Maybrat adalah salah satu suku asli yang mendiami wilayah Papua Barat. Mereka memiliki tradisi dan kepercayaan yang kuat terhadap alam dan lingkungan sekitar.

Pohon-pohon tertentu dianggap keramat dan dihormati karena diyakini memiliki roh atau kekuatan supranatural, dan pohon Fait ini biasanya menjadi pusat dari berbagai upacara adat dan ritual.

Jenis pohon yang dikeramatkan dan dijadikan inspirasi oleh masyarakat Maybrat ada beberapa jenis pohon.

yang umum dikeramatkan oleh masyarakat Maybrat meliputi

Pohon Beringin (Agar) Sering dianggap sebagai tempat tinggal roh leluhur.

Pohon Sagu (Haa), Selain menjadi sumber pangan utama, pohon ini juga memiliki makna spiritual.

Pohon Besi (Ataf): Diyakini memiliki kekuatan pelindung dan sering dijadikan tempat ritual.

Alasan dikeramatkan
keyakinan spiritual, masyarakat Maybrat percaya bahwa pohon-pohon tertentu dihuni oleh roh leluhur atau makhluk gaib yang memberikan perlindungan dan kesejahteraan.

Hubungan Ekologis:

Pengkeramatan pohon juga berfungsi sebagai bentuk pelestarian lingkungan, di mana pohon-pohon ini dilindungi dari penebangan dan kerusakan.

Pusat Ritual Adat: Pohon-pohon keramat sering menjadi tempat dilaksanakannya berbagai upacara adat, seperti upacara kelahiran, kematian, dan pernikahan.

Dampak terhadap Masyarakat dan Lingkungan

Pelestarian Alam :
Dengan adanya pohon-pohon keramat, hutan dan lingkungan sekitar pohon tersebut cenderung terjaga dengan baik, karena masyarakat melarang penebangan atau perusakan terhadap pohon-pohon tersebut.

Keseimbangan Ekologis :

Pohon-pohon keramat membantu menjaga keseimbangan ekosistem lokal dengan memberikan habitat bagi berbagai jenis flora dan fauna.

Penguatan Identitas Budaya :

Tradisi pengeramatan pohon memperkuat identitas budaya masyarakat Maybrat dan mempertahankan warisan leluhur mereka.

Pohon keramat memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Maybrat, baik dari segi spiritual, ekologis, maupun budaya. Melalui pengkeramatan pohon, masyarakat tidak hanya melestarikan tradisi leluhur mereka tetapi juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan. Penting bagi kita untuk menghargai dan memahami kearifan lokal ini sebagai bagian dari upaya konservasi alam dan budaya.

Sampai saat ini banyak nama Kampung dan Nama Tempat pakai nama Fait
Nama Ibu Kota Kabupaten Maybrat dan Nama Kampung di kabupaten diambil dari Nama Pohon ini.

Penting bagi kita semua untuk menghargai dan melestarikan pohon dan budaya kita agar tidak terkikis oleh zaman moderen.

Selama ini banyak nama yang diadopsi dari bahasa lain seperti alun-alun .

Budaya adalah bagian dari kehidupan kita tanpa budaya Suku Maybrat tidak berarti apa-apa, karena didalam budaya ada nilai harus dipertahankan.

dan beberapa nama tempat dan nama kampung di wilayah bumi A3 yang mengambil inspirasi dari Pohon Fait antara lain :

Fait Mayaf Barat, Fait Sawe, Fait Ase, Fait Nigre, Fait Simar, Fait Majin, Fait Siur, Fait Howes, Fait Wosur dan Bo Fait dan masih banyak lagi tempat yang dipakai nama inspirasi dari Fait.

Pohon Fait pada zaman dahulu bagi kehidupan Orang Maybrat dimanfaatkan untuk :

Sebagai bahan yang di gunakan untuk dinding rumah, sebagai bahan yang digunakan untuk atap rumah, sebagai obat untuk menyembuhkan orang sakit,

Pohon Fait/feit merupakan salah pohon yang dikeramatkan oleh suku Maybrat sebagai Simbol persembahan yang baik untuk para leluhur nenek moyang dan pohon Fait ini sangat bermakna bagi masyarakat Maybrat pada umumnya.

Sejarah nama Fait Ase, dalam bahasa Maybrat Fait adalah Pohon sedang ase adalah nama orang asal orang dari Aifat yang datang, jadi di gabung Fait Ase dari nenek moyang inilah terbagi bermacam- macam marga Way contoh Way heir, Way Tee ,Way Awit, Way Abas dan Way Aya dari sinilah tersebar marga Way .

pohon tersebut keramat karena di yakini nenek moyang, roh para leluhur tinggal di pohon Fait dan mendatangkan berkat bagi Masyarakat zaman dahulu dan juga sebagai tempat penyembahan sebelum ada gereja untuk mendapatkan berkat.

Para orang tua pergi ke tempat itu untuk beribadah, atau memanggil arwah para leluhur untuk memberikan berkat untuk mereka.

Harapan generasi muda harus melestarikan keyakinan dan kepercayaan ini agar kita tetap kuat seperti orang lain .

Endemik pohon ini mulai langkah di bumi A3, dan masyarakat yang punya keterikatan dengan pohon fait ini, perlu dianjurkan untuk menanam dan budidaya pohon ini sebagai fakta dan wujud dari inspirasi budaya dan ekologis dan filosofi hidup dari cara penamaan suatu tempat, atau suatu kampung.