Sorong, Petarung.org- Mengais rejeki dengan berdagang es kelapa muda, bagi orang asli Papua, merupakan sesuatu yang tidak biasa, sehingga tim Petrung.org menyambangi pedagang es kelapa muda, di Jalan Wijaya Kusuma, Kelurahan Klademak, Distrik Sorong, Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya. Tepatnya di samping Ramayana Mall sorong. Pedagang kelapa muda yang mengisi area lapak jualan, milik Forum Pemuda Klademak ini, menjadi tempat berkah, bagi penjual es kelapa muda asal Papua Maybrat.

Penjual es tersebut bernama Irene Basna (22), seorang pedagang es kelapa muda yang juga aktif sebagai Mahasiswi Studi Akhir di Kampus Politeknik Sain Paul Sorong, 2025 ini, mencari uang kulia sambil jualan es kelapa muda.

Pantauan Petarung.org  di lokasi lapak penjualan es kelapa muda Senin Sore, (13/1/2025) terlihat banyak pengunjung yang datang untuk membeli kelapa muda, mereka langsung meminta agar sari buah dan daging kelapa saja yang dibawa pulang. Ada pembeli yang langsung menikmati es kelapa muda di tempat. Bahksa sesekali ada yang membeli rokok dan Nutrisari Susu.

“Tempat jualan biasa dibuka, sejak pukul 10:00 Pagi (WIT), kami sudah berada di lokasi ini untuk melayani pembeli, sampai jam Ramayana tutup” Ujar iren.

Menurut dia, banyak pembeli yang ingin sari buah dan ada yang beli dagingnya saja yang dibawa pulang, dan itu kebanyakan mereka beli sebanyak tiga hingga empat buah, sedangkan yang menginginkan bawa pulang buah kelapa yang masih utuh biasa beli 2-3 buah. Sisanya mereka beli es kelapa muda yang di sudah ditambahkan susu  dan isinya dikemas rapih dalam gelas plastik.

“Satu gelas es kelapa muda susu, kami jual Rp 10.000. Baik air kelapa, dagingnya maupun per buah tidak ada perbedaan, tariff tetap Rp 10.000/mangkok,” ujar Iren.

Ia menambahkan, buah kelapa yang ia dan ibunya jualan, didatangkan dari wilayah Aimas Kabupaten Sorong, kami beli dengan harga yang bervariasi. Antara Rp 3000/buah sampai Rp6000/buah.

“Kelapa kalau kita beli dan kita yang naik sendiri petik di pohon, harga agak murah, kalau harga mahal karena pemilik yang naik sendiri dan mereka jual” ujarnya

Namun bagi mereka, harga kelapa itu tidak masalah, yang jelas kami bisa kembali modal dan ada untung sedikit, karena tujuan kita jual ke pembeli dengan harga yang terjangkau. Dalam satu hari penjualan, kita bisa jual kelapa mencapai 30 sampai 35 buah

“Kita jualan minuman dingin, dan itu resiko kalo cuaca panas kita bisa 35 buah bisa laku, kalo hujan ya pengungjung juga berkurang, waktor cuaca juga menjadi faktor yang mempengaruhi pendapan kami” Ujarnya.

Bahkan pengunjung juga yang membeli, mereka tidak semua beli es kelapa muda, atau belia air kelapa muda, ada pembeli yang beli pop ice, nutrisari susu, jas jus, extra jos susu dan kuku bima susu. Untuk aneka minum dingin ini, semua serba Rp 5000, es susu kelapa muda yang kena tariff Rp 10.000.

Dalam pantauan kami sore menjelang malam itu, Iren yang terlihat sibuk melayani para pembeli mengatakan, setiap ada waktu luang di kampus, ia selalu mampir ke sini untuk bantu ibunya berjualan es kelapa muda .

“Kalau saya dan mama berjualan biasa bergantian, kami juga dibantu oleh kaka perempuan saya Jeniver, kalo ada jadwal kulia, mama yang harus jualan. Kalau jadwal kulia sore, saya yang jualan dari jam 10:00 WIT sampai jam kulia, baru saya pamit ke kampus dan mama yang lanjut jaga jualan, sering juga kk perempuan yang jaga,” Ujar Mahasiswi yang kini masuk studi akhir di Kampus Politeknik Sain Paul Sorong 2025.

Sementara itu, Mama Ester Yeninar kepada Petarung.org menambahkan, untuk lokasi jualan kali ini, sangat strategis karena di depan jalan. Tempat jualan kami sebelumnya hanya usaha rumahan, yang jualan hanya di atas kompleks Mapura, kali ini kami sudah jualan di jalan utama dan itu banyak pembeli dan kadang kita kewalahan soal stok jualan kelapa muda dan menjaga kualitas dan kepercayaan pembeli.

“Kendalanya dalam hal mencari pemasok kelapa muda berkualitas, menjaga varian rasa, menjaga harga kelapa, dan juga menjaga kualitas dan kebersihan selama berjualan itu menjadi hal penting dalam usaha kami,”

Selama satu tahun lebih mengembangkan usaha ini, ide awalnya bagaimana dan apakah sampai dengan hari ini ada perhatian pemerintah ?

Untuk usaha ini, ide awalnya itu ide dari kakanya iren, ia sarankan untuk usaha kelapa muda, dia membeli alat pres dan perlengkapan gelas plastik dan sedotan dan beberapa buah kelapa muda dan kita mulai jualan. untuk pemerintah memang pemerintah mereka hanya bantu kami gerobak untuk taru jualan. Sementara yang kami butuhkan itu bukan hanya gerobak, kami juga sangat butuh modal untuk usaha.

“Selama ini, kami masi pake modal sendiri, jadi jualan kami juga tidak banyak stok kelapa. Harusnya kita dalam satu hari kita jualan 50 buah atau dalam satu minggu jualan 200 buah, namun kembali ke kendala modal, sehinggakami hanya jualan 30 buah kelapa perhari dan stok 100 buah kelapa perminggu ” Ujar mama Yeninar.

Saat ditanya apa yang menjadi motivasi kepada anak-anak dalam ikut membantu jualan ?

Ia mejelaskan, bahwa anak-anak sudah biasa membantu dagang, kami jualan minungan dingin di halaman rumah, jualan buah di depan Ramayana Mall Sorong, bahkan isi waktu luang anak saya (Iren) juga biasa ikut jaga portal parkir 15 hari di Ramayana. Anak-anak kita ajar untuk mandiri jangan malu cari uang dengan berdagang dan dapat uang dengan cara yang halal, mereka jualan sambil kulia itu baik.

“Kita hanya ibu rumah tangga, tidak punya gaji tetap, tapi kita usahakan rejeki kita sendiri dengan jualan es kelapa muda dan Puji Tuhan jualan es kelapa muda itu laris manis dan kelapa muda punya berkahnya sendiri, dan bisa biayani kebutuhan anak-anak terutama untuk biaya kulia” ujar mama Yeninar.