Sorong, Petarung.org- Ikatan Mahasiswa Yalimo Provinsi Papua Pegunungan, di Kota Studi Sorong, Provinsi Papua Barat Daya Gelar Kajian Kerangka Berpikir Ilmiah (KBI)
Bertempat kontrakan Mahasiswa Yalimo Kota Sorong Provinsi Papua Barat Daya, Kompleks Arter, Minggu (13/10/2024) jam 16:00 WIT sampai selesai dengan menghadirkan Anan Mujahid sebagai Pemantik dalam Kajian dan Diskusi secara mendasar materi kerangka berpikir ilmiah ini adalah salah satu materi dasar mematik kita semua, untuk bagaimana kita bisa melihat suatu persoalan dengan kerangka berpikir ilmiah.
dan melihat isu dengan satu metode dasar bagaimana kita bisa menganalisis dari kerangka berpikir ilmiah, dan dalam diskusi ini Peserta diajar untuk ke depan melihat suatu persoalan dengan pijakan pada kerangka berpikir ilmiah.
dalam pantauan media Petarung.org diskusi ini berjalan lancar, antusias peserta juga terbilang menantang karena peserta diskusi diajarkan untuk melihat sesuatu dinamika harus utuh dan baik lihat dengan analisis tentang hukum, sosial, ekonomi, politik, filsafat, dan sastra atau pun ilmu yang lain
Anan dalam diskusinya mengatakan “Kerangka konsep sederhana KBI terdiri dari susunan-susunan yang satu kepada susuman yang lain, hingga membentuk segala sesuatu” ujarnya
Ia menambahkan misalnya kita melihat sebuah buku, buku juga ada bahan dasar dan susunan awal sehingga terbentuk buku yang utuh dan selalu kita membaca.
“Berpikir adalah konsep sederhana adalah hasil kerja otak cara produksi otak kata kunci nalar, itulah yang melandasi sebelum bertindak,kita bisa membedakan mana yang baik buruk karena berpikir. Berpikir itu proses kerja akal kita berpikir semua ada peran akal,” tandasnya.
secara filosofis manusia adalah makhluk yang berpikir, mengapa berpikir karena manusia memiliki akal.
Dalam proses berpikir manusia adalah subjek dan segala sesuatu yang dia melihat itu adalah objek.
kita melihat segala sesuatu sehingga kita bisa berpikir itu karena ada objeknya. Seperti hal fenomena baik buruk karena ada objek di luar.
Kita menilai segala sesuatu itu ada objeknya yang pada dasarnya berbasis data manusia itu subjek dan mempersepsikan segala sesuatu yang melihat di alam semesta itu sebagai objek.
“untuk dikatakan ilmiah konsep sederhana satu metode yang menggunakan, tentu hal-hal yang ilmiah berbasis data betul Realitas,seperti missal depan saya ada penghapus benar ada itulah ilmiah,” ujarnya.
pertanyaan?” kita hanya mempercayai segala sesuatu ilmiah yang dapat indrai secara langsung yang ada di depan mata.
lalu bagaimana segala sesuatu yang tidak dapat kita indrakan secara langsung, maka metode itu tidak hanya pada hal-hal yang ilmiah tetapi perlu hal yang Rasional yang masuk akal Logis dapat dipercaya. keseluruhan kerangka berpikir ilmiah adalah metode untuk menggunakan analisis segala sesuatu.
“Dalam tahapan metode berpikir ada dua yaitu berpikir ilmiah dan berpikir rasional, ilmiah itulah yang kita bertemu secara langsung, lalu Rasional itu segala sesuatu yang memang tidak ditemui tapi kita yakin ada dan kita percaya,” tambah Anan.
Ada Istilah disebut dengan Berpikir primer dan berpikir sekunder. Prinsip-prinsip berpikir
Berpikir identitas, berpikir kontradiktif, dan non kontradiktif,berpikir kausalitas.
kesimpulan dari diskusi ini, “hal paling mendasar hidupkan tradisi-tradisi berpikir kritis, kita bicara perubahan membutuhkan tradisi intelektual,” Tuturnya. (CR1)