Oleh: Origenes Asmuruf (*)

Malas, Bodoh dan Miskin, ketiga kata diatas sangat erat hubungan kerena menjadi penyebab satu dengan yang lainya. Malas, bodoh dan miskin menjadi momok bagi setiap manusia di bawa kolong langit ini. Tak seorang pun yang ingin mengalami ketiga kata tersebut dalam dunia nyata atau dalam keseharian kehidupanya, sebab akan sangat menderita. Kemalasana itu identik dengan tidak bekerja, tidak berjuang, baik dengan fisik maupun pikiran, jika hanya bermalas-malasan, bersantai-sanataian.

Karena perilaku yang demikian yaitu tidak bekerja, berusaha, berjuang, akhirnya tidak ada yang bisa di hasilkan, atau tidak ada sesuatu yang bisa di dapatkan sesuai harapan. Akibat dari kemalasan dengan tidak bekerja, berjuang, malas berpikir, malas belajar, malas mencoba, akan melahirkan yang namanya kebodohan atau tidak berpengetahuan dan sebagainya.

Jika seseorang sudah malas dan bodoh maka puncak dari penderitaan adalah miskin. Sebab kemiskinan penyebabnya ialah kemalasan dan kebodohan itu sendiri.

Kebanyakan orang menjadi miskin sebab tidak ada perjuangan, malas bekerja, banyak bersantai, tidur-tiduran, bung-buang waktu, tidak membaca peluang dan memanfaatkanya, sehingga menyebabkan kemiskinan dan kebodohan itu terjadi. Banyak orang menjadi miskin, bukan karena penyebabnya orang lain, namun karena kesalahan diri sendiri. Kemiskinan bisa di alami kerana kemalasan dan juga kebodohan dari orang tersebut.

Seseorang atau sekelompok orang, sebuah komunitas bisa terhindar dari kebodohan dan kemiskinan jika mau berusaha, jika mau bekerja keras, bekerja dengan cerdas dan juga bekerja dengan tepat. Semakin banyak keringat yang keluar karena bekerja maka akan ada hasil yang bisa di dapatkan. Bekerja dengan berpikir yang cerdas haruslah di gunakan sebab kedua itu sangat berkaitan erat dengan hasil yang akan di peroleh.

Tidaklah muda orang keluar atau terhindar dari kemiskian dan mempunyai segala yang di butuhkan, misalnya uang, rumah, makanan, kepintaran, ilmu pengetahuan, fasilitas dan lain sebaginya yang mendatangkan kenyamanan dan kenikmatan hidup. Semua itu dari awal di peroleh karena perjuangan, kerja keras, memanfaatkan waktu dengan baik, memanfaatkan peluang dengan baik sehingga kemiskinan kebodohan bisa terhindarkan.

Tak ada seseorang yang terlahir langsung menjadi kaya, pintar atau memiliki segalanya. Pada dasarnya setiap orang terlahir dalam keadaan telanjang dan tidak membawa apa-apa ke dunia yang nyata. Kepintaran atau pengetahuan bisa di dapatkan dengan belajar sungguh, belajar serius, serta terus mencoba melakukan apa yang hendak di ketahui untuk di kuasai, tanpa itu semua maka seseorang tidak bisa pintar, cerdas dan memiliki pengetahuan.

Rata-rata kebanyakan orang menjadi kaya raya, karena kerja keras, kerja cepat dan kerja cerdas. Itu semua di lakukan dengan penuh perjuangan, dengan kesabaran, tanpa lelah sehingga hasil yang di harapkan bisa di dapatkan. Kebanyakan orang yang kini menjadi hebat, pintar, cerdas, sukses dan kaya adalah mereka yang dulunya tidak ada apa-apa, namun semua itu bisa di dapatkan dari perjuangan yang sungguh dan kerja keras tanpa hentinya.

Kemalasan, kebodohan dan kemiskinan bisa terhindarkan dengan bekerja keras, bekerja cepat dan bekerja cerdas, manfaatkan waktu dan peluang, penuh kesabaran dan jika proses itu di lalui maka keberhasilan, kesuksesan, pengetahuan dan kepintaran bisa di dapatkan. Salam

(*) Penulis Adalah Pengusaha Asli Papua di Wilayah Papua Selatan