Oleh: Origenes Asmuruf (*)
“Pemuda Papua kurang berminat, bahkan belum berminat menjadi seorang wiraswasta, dan pemuda Papua masi cenderung bepikir menggeluti dunia ASN dan Politik, serta organisasi sosial yang lainya, dan tidak memikirkan bagaimana menggeluti duni wirausahawan.”
Menjadi ASN dan Politikus masi merupakan kesenangan bahkan kesukaan bagi generasi muda Papua, selain bisa aman penghasilanya tapi juga terkenal dan mendapat pengakuan. Generasi muda Papua masi cenderung meminta pemerintah memperhatikan membuka lapangan pekerjaan berupa perekrutan pegawai, atau honor di kantor pemerintah, sementara jarang sekali para pemuda Papua ribut masalah dukungan modal usaha bagi anak muda Papua.
Menjadi wira usaha masi banyak dan bahkan seluruhnya di kuasai oleh China dan non OAP yang lainya, sehingga sektor keuangan dan ekonomi hampir seluruhnya di kuasai oleh mereka.
Mulai dari merantau ke Papua, dengan modal pas pasan, namun karena dengan semangat, sabar,kerja keras, kejujuran, disiplin, komitmen, mereka menggeluti dunia usaha, dan pada akhirnya dari yang kecil lama-kelamaan menjadi yang besar.
Para pengusaha ini mulai mengeluti usahanya lama kelamaan usaha mulai besar dan membuka usaha yang lainya, mendirikan beberapa cabang usaha, membuka lapangan pekerjaan, merekrut para karyawan dan mempekerjakan mereka, memberikan gaji juga fasilitas sehingga karyawan menjadi sejahtera.
Para wiraushawan di sektor swasta ini mulai mengumpulkan uang, memililki aset berupa tanah yang banyak, bangunan permanen yang banyak juga dan ukuranya besar, kemudian mereka menjadi mapan dan tidak kurang dalam segi ekonomi, makan minum dan kebutuhan lainya sangat aman. Para wira usahawan ini menjadi incaran bagi mereka yang lema secara ekonomi tapi kuat bicara politik. Para wira usahawan merasa diatas angin karena memiliki uang sebagai alat tawar menawar, dan bisa mengendalikan orang lain yang lemah secara ekonomi.
Generasi muda Papua masi banyak yang ogah dan tidak tertarik, padahal tanah dan kekayaan alam bisa di kelolah. Menjadi wira usaha tidak harus mulai dari modal yang besar, semua orang yang sukses sekarang di wira usaha, kebanyakan dari modal kecil dan memberanikan diri untuk memulai.
Jatu bangun, untung rugi, bangkrut dan gulung tikar, adalah hal yang biasa, tapi harus terus berjuang dan jangan patah semangat, kusuksesan juga bisa di dapatkan dengan terus berusaha dan berjuang tanpa lelah.
Ketika Generasi muda Papua mulai atau terjun kedalam wira usaha maka orang Papua akan menjadi tuan di negeri sendiri, punya usaha sendiri, punya karyawan yang banyak, punya penghasilan tetap dan rutin maka orang asli papua jadi bos bagi orang lain.
Menjadi wira usaha itu bebas, tidak terikat aturan, tidak terikan seragam, tidak harus di printah terus menerus, bebas berbuat apa saja, tidak korupsi, tidak suap dan sogok, karena punya usaha sendiri, bebas dari pemeriksaan.
Menjadi wira usaha sebenarnya membantu pemerintah dalam hal membayar pajak, tapi juga membantu pemerintah dengan mengurangi angka pengangguran dengan menciptakan lapangan pekerjaan bagi mereka yang membutuhkan, untuk bekerja.
Menciptakan lapangan pekerjaan dan mempekerjakan orang lain adalah hal yang muliah dan di berkati oleh Tuhan, sebab telah membantu meringankan beban dan menghidupkan orang yang butuh pertolongan.
Begitu banyak peluang usaha yang ada di sekitar kita orang Papua, dan peluang dan potensi itu belum di kelolah secara maksimal. Potensi itu di biarkan dan kemudian orang non Papua dan China yang mengelolahnya dan menguasainya.
Lambat laun orang Papua mulai tergusur secara ekonomi dan tidak memiliki aset berupa tanah dan bangunan. Dengan uang yang banyak orang non Papua membeli tanah yang banyak dan luas, kemudian menguasanya, mengelolahnya, memanfaatkanya mendatangkan uang.
Orang Papua lama-lama kehilangan tanah di atas tanahnya sendiri, kemudian tergusur, dan menjadi penonton, hal ini sementara berlangsung, dan untuk mencegahnya OAP harus terlibat sebagai wirausahawan.
Generasi muda Papua harus mulai berusaha dan mencobanya terjun menjadi wirausahawan, beranikan diri, memiliki rasa percaya diri. Semua manusia adalah sama, hidup diatas tanah yang sama, di bawa kolong langit yang sama juga, makan makanan yang sama, minum air yang sama, berarti semua manusia itu bisa termasuk orang Papua, asalahkan mau lakukan.
Buang jauh-jauh rasa iri hati, pesimis, kemalasan, dan kebiasaan negatif lainya. Bangkit dan mencoba, kuasai tanah dan aset kemudian kelolahnya dengan membaca peluang yang ada, percayalah semua bisa terwujud dengan niat dan kerja keras sebagai seorang wira usaha, tanpa harus menyalahkan saudara-saudara kita dari wilayah Nusantara lainnya. (Salam)
(*) Penulis adalah pengusaha di bidang jasa perhotelan di wilayah Provinsi Papua Selatan