Oleh: Tim Petarung

Sore Itu, 04 Oktober 2024 aku berjalan mengelilingi Kompleks Jln belibis, Aimas dalam perjalanan itu aku di panggil oleh Adik Laki saya Frans Assem bersama saudaranya Lukas Assem, mereka orang Papua Maybrat dari sub suku Aifat, asal Kabupaten Maybrat sedangkan Lukas Assem tunggal di Jalan remaja dan mereka dua tinggal di Kabupaten Sorong.

Lukas datang hanya membantu Fransiskus Assem dalam menanam semangka, kaka kemana? Tanya Frans , jawab saya “Kaka ke depan sini’

“kaka mampir kita cerita-cerita dulu,” minta Frans dan sayapun mampir di rumah beliau, saat itu Frans dan Lukas dalam kondisi habis dari kebun jadi masih kotor, jadi saya bertanya “adik kotor ini, adik dari mana,” jawab Frans “kaka adik ada bertani semangka di belakang situ,”

Dalam pertemuan itu kami kemudian berdiskusi dengan lukas soal bertani semangka

“Awal mula saya tanam semangka, diajak dari pade (Mas Jawa), karena kita mau berubah,mulai tanam itu bulan Februari 2024.

Mulai belajar itu susah karena dengan pelan-pelan puji Tuhan bisa tau,saya sudah empat kali tanam dan hasilnya juga memuaskan, banyak juga sudah bergabung khususnya orang Maybrat mulai tanam, tahapannya koker dulu selama Tiga hari,

Tiga hari mulai buka karungnya, baru mulai hitung 10 hari ke depan untuk penanamannya, sebelum itu lahannya juga sudah harus siap.
Penghasilan yang saya dapat mulai awal tanam sampai sekarang total penghasilan Rp 8.000.000 (Delapan Juta ).

“Bagi orang Papua jangan gengsi kita harus bertani seperti orang jawa dan jangan malu untuk belajar,” Ungkap Lukas

Dilanjutkan oleh Fransiskus, Awal mula saya tanam semangka ini lihat adik Lukas mereka tanam dan saya sering singgah duduk bersama mereka merekapun berbagi cerita tentang tanaman semangka ini, akhirnya adik ini ajak saya.

Sayapun tertarik karena tanaman merupakan tanaman yang sangat langka sekali,jarang sekali orang Papua tanam dan tidak pernah saya jumpai untuk tanam tanaman semangka ini.

Dari situ mulai ikut adik lukas ini mulai ajar saya,bimbing, menjelaskan tahapan dalam menanam semangka ini, seperti penyimpan lahan, pupuk dasar, pupuk toko, plastik semua harus disiapkan.

Setelah itu saya mulai buka lahan untuk menanam semangka,sayapun didampingi oleh adik lukas terus, sayapun baru panen satu kali tetapi hasil memuaskan .

Keuntungan yang saya dapat itu satu juta dua ratus lima puluh, sekarang saya tanam yang kedua ini.

Peluang pasar sangat baik sekali kita tanam saja pemborong atau penadata mereka sudah hubungi kami .bagi saya tanaman ini tanaman yang sangat baik untuk ditanam untuk membantu perekonomian kita.

kita tanam dalam waktu dua bulan saja sudah panen,bisa menghasilkan hasil yang baik bagi kami.

Sayang sangat bersyukur sekali kepada adik Lukas dan teman-temannya , yang mau mengajak saja, membimbing saja, sehingga saya bisa tau tanam tanaman semangka ini.

Harapan untuk Dinas terkait yang ada di kabupaten Sorong bisa membantu kami, karena kami adalah Petani Orang Asli Papua (OAP) pertama kali yang mulai menanam tanaman ini, karena orang Papua hanya bertani hanya kasbi kacang hijau, kacang tanah dan lainnya,mereka tidak pernah bertani tanaman ini ungkap Fransiskus Assem”

Ade,baru pace mas jawa bilang latih adik,dia tinggal dimana,ada kaka dia tinggal diladang sana,kita jalan diskusi dengan dia ,kenapa dia mau melatih orang Papua untuk bertani tanaman semangka ini.

sore kamipun diajak ketemu dengan Guru mereka yang melatih mereka cara menanam semangka ini,kami bertiga pun jalan menggunakan motor saya, dibonceng oleh Franz dan Lukas menggunakan motornya.

Haripun mulai malam dalam perjalanan itu, hujan rintik-rintik pun turun kami basah,menyusuri jalan ladang yang pecek dan rusak di SP 1 itu,dalam perjalanan aku bertanya dimana tempat tinggal mas itu,kaka ada lampu menyala sana itu,kata adik lukas,mas tinggal biasa dengan siapa kaka,dia dengan teman -teman lain yang bertani semangka juga.

O….. begitu ka ade ,iyo kaka,jaraknya rumah ladang nya mulai dekat adik Lukas menyampaikan kaka,kita jalan potong ini supaya cepat , tidak papa adik, tetapi kaka buka sendal,iya adik sendal saya bukan dan sembunyi di ladang.

kami bertiga berjalan di tengah beden sawah memakai senter dan senter HP ,kaka itu semangka yang baru di panen itu, nanti saya ambil satu kasih kaka,makan ee.bisa adik Lukas.

Tiba di pondok itu kami memberikan selamat malam mas jawa ( Pak Mukti). Asal malang Jawa Timur kami pun disapanya malam,sambil perkenalan diri dan tujuan kami ke sana,dalam sela diskusi itu,adik lukas,kaka saya percaya ambil semangka kasih kaka makan,bisa lukas dibantu oleh mas mukti mereka.mengambil diladang semangka,bawa,bela dan disuruh,kaka makan sudah,saya makan samangka itu.

sambil makan saya berdiskusi dengan pak.Mukti ini, kenapa mas mau melatih orang Papua”saya petani semangka kurang lebih sudah tujuh tahun,saya sekarang di SP I Kabupaten Sorong bersama OAP, yang saya bina disini,kenapa saya cenderung merekrut anak-anak Papua karena anak-anak Papua punya potensi yang sangat besar, karena mereka punya daerah, mereka punya kesempatan untuk bercocok tanam terutama tanaman semangka ini.

Supaya mereka juga menimba ilmu dibidang pertanian semangkanya, karena apa anak-anak Papua itu wajib tau tentang pertanian semangka karena potensi semangka ke depannya disorong kebutuhannya sangat besar .

Sedangkan lahan yang semakin menyempit,jadi di SP 1 ini,saya bersyukur karena mendapatkan lahan kurang lebih 10 hektarlah,lahan pertanian semangka .

Anak -anak Papua jangan jadi penonton harus jadi pemain yang tangguh atau jadi petani semangka yang profesional, karena lahan-lahan semangka di SP 1 khususnya lebih subur daripada didaerah lain di Kabupaten Sorong ini.

Karena apa,semangka SP 1 itu bisa bertahan sampai satu bulan dari rasa kita juga tidak kalah, dengan semangka -semangka dari daerah lain, karena perlakuan juga kami anjurkan untuk condong ke pupuk organik bukan kimia.

Bahan Kimia kami pakai 30 persen sedangkan 70 persen organik seperti kotoran ayam, dipateni OAP ini setiap bulannya sudah bisa panen sepuluh ton semangka.

Jadi yang OAP yang berada di jalan bandara ini yang kami bina kurang lebih 8 orang,jadi sejak saya bergabung membina anak-anak Papua disini, dimintai sama mereka.

Mereka juga kepingin dengan sendirinya tadinya mabuk-mabuk jadi berhenti mabuk karena ada aktivitas lain yang mengurangi kegiatan itu.

Yang tadinya nakal mengurangi lah kenakalan-kenakalan itu.

Saya berharap dari pihak yang berwenang yang berada di kabupaten Sorong tolong,saya sangat minta tolong lihat harus lihat ke bawah.

Mereka sangat membutuhkan bantuan bapak-bapak yang ada di Dinas untuk memperhatikan mereka.

Sebentar anak-anak Papua ini angga ribet,jusru yang ribet ini malah pihak-pihak yang berwenang yang bikin ribet kadang -kadang.

Dibilang bantu ini,bantu itu cuma omong saja, kadang -kadang kasih bantuan tetapi tidak diarahkan
Contoh baru orang Papua baru dapat bantuan disuruh tanam bawang,mana mengerti cuma dikasih bibit abis itu, dikasih tinggal,ya mendingan bibit bawang disuruh bikin sambal ka,atay bikin sayur sajalah.

Jadi tolonglah pihak-pihak yang berkepentingan kalau memberikan sesuatu itu harus dibina sampai orang -orang yang dimaksud bisa berhasil.

Supaya dia tidak bosan tidak marah, tidak jadi jengkel, sudah dikasih rotari tetapikan tidak diarahkan, yang mana yang harus dirotari.

Dikasih pupuk mana yang harus dipupuk akhirnya pupuk dijual, kadang sampai hancur dirumah.

Karena apa orang Papua ini masih pertanian tradisional atau alami belum moderen karena rata-rata mereka bertani di lahan-lahan yang masih baru.

Untuk mencegah orang Papua yang lain supaya agar berani harus dengan cara modern atau bertani disatu tempat saja.

Tolonglah kalau mau membantu itu dibina dengan baik sampai dia mengerti betul-betul.

Masa ko yang janji -janji cuma janji saja, sampai selama ini,janji Dua Puluh Juta bawa rombongan banyak-banyak, sampai ganti Provinsi Papua Barat Daya belum juga nongol.

Kasian kita ini, kasian anak-anak Papua yang tadi nya ingin maju,dengan mengharapkan bantuan yang ala kadarnya.

Jadi Bapak-bapak yang berkepentingan tolong ingatlah jangan duduk di kursi empuk baru lupa tetapi kalau nanti nya belum jadi pimpinan.

Oh nanti kalau saya duduk semua gampang,oh janganlah kasihan,jadi supaya anak-anak Papua semangat supaya jadi Tuan Di Negeri Sendiri.

Jangan orang Papua disuruh kamu pikul semen, suruh buruh kesana kemari,malu sebenarnya orang Papua dibuat begitu.

Lo….. Papua itu kurang apa semua ada,lo ….orang Papua itu layak jadi raja, karena apa,harta melimpah,apa yang tidak ada diPapua ini.

Masa ko orang Papua ko,jadi bahan cemoohan, tolong bapak-bapak yang berkepentingan tolong lihat kebawah.

Anak-anak Papua harus didampingi dibina dengan baik supaya dia juga menikmati kekeyaan di negeri sendiri

Dulu Tahun 1989 orang Papua tidak ada pencuri tetapi sekarang coba taruh motor pasti hilang .Budaya Orang Papua pencuri itu malu tetapi sekarang parah.

Guru saya pesan jangan pelit Ilmu ,Kalau gajah mati meninggalkan gading harimau mati meninggalkan belang,Jadilah manusia yang berguna seperti itu

Banyak gaya tanam tetapi tidak banyak modal.Dari perlakuan makanya bertahan lama,Jenis semangka Mandrit, Denis dan Seri,Semangka Bertahan satu bulan khusus untuk Semangka SP 1 Tinggi Kalsium

Walaupun di Jawa kamu dalam pertanian jago tetapi di Papua harus belajar ulang karena yang mempengaruhi adalah cuaca.

Dalam menanam semangka itu kita kekurangan lahan,jika pemerintah beli lahan saya siap bina OAP

Kadang materi pertanian yang kita belajar di kampus belum tentu sama dengan di lapangan

Tujuan Dinas pertanian memakmurkan petani tetapi fakta hanya selogan saja,Kita jadi manusia harus berguna kepada manusia lain.

Tuhan menciptakan manusia sama jadi kita saling mendukung tetapi soal Agama itu pribadi kita dengan Tuhan

Orang Papua tidak layak hidup di rumah papan harus di rumah batu tetapi faktanya yang kenyang elit Papua saja,Semua itu omong kosong rakyat Papua hanya jadi tumbal. Orang dari pusat tidak turun ke warga masyarakat.

Kalau Ingan OAP maju harus di dampingi bukan kasih alat dan bahannya.Contoh mau membina OAP tanam semangka jangan kasih bibitnya tetapi melatih tanam bibit

OAP yang punya barang kenapa di putar” lagi,OAP masa dikasih bantuan saja, jangan harus dikasih pendampingan lagi.

Orang Papua akan jadi pemberontak karena mereka di tipu, Masa tanah luas begini ko,Jangan anak Papua mengharapkan PNS saja, tetapi pekerjaan lain juga ada.

Sekolah sudah jauh” tetapi tetap jadi pengangguran karena tidak ada tempat kerja,Kasihan mama-mama Papua berjuang jual pakis,jual ubi untuk anak- anak sekolah tetapi faktanya datang jadi pengangguran di tempatnya sendiri.

Orang Papua cari susah cari lahan pertanian di negeri sendiri.Kalau dipikir apakah orang Papua ini Ilegal atau penumpang kah atau pendatang.

Tanama ditanam kalau ada banyak rumput liar pasti itu tanahnya subur.Kalau anak didik yang dihina guru ikut marah. Ungkap pak.Mukti pria asal malang ini.

Bagi kami Mas Mukti salah satunya orang yang baik hati dan tulus mau melatih kami OAP ini.

Saya teringat Nubuatan Isak Samuel Keine di Tahah ini” Barang siapa bekerja ditanah ini dengan jujur dia akan mendapatkan tanda heran yang satu ,ke tanda heran yang lain”

Disini kami banyak belajar tentang petani yang baik hati.

Terutama pertanian semangka, Semangka Buah semangka adalah buah yang berasal dari tanaman merambat yang termasuk dalam suku ketimun-ketimunan (Cucurbitaceae). Semangka memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  1. ​Berasal dari Afrika bagian selatan 
  2. ​Berkerabat dengan labu-labuan, melon, dan ketimun 
  3. ​Kulitnya tebal dan berwarna hijau pekat atau hijau muda 
  4. ​Daging buahnya berwarna merah, jingga, kuning, atau putih 
  5. ​Bentuknya bulat atau bola memanjang
  6. ​Ukurannya bervariasi, panjang 20–30 cm dan diameter 15–20 cm 
  7. ​Beratnya sekitar 4–20 kg 
  8. ​Kaya vitamin dan mineral, seperti vitamin A dan C, asam folat, polifenol, dan kalium 
  9. ​Rendah lemak jenuh, kolesterol, dan natrium 

​Semangka biasanya dipanen untuk dimakan segar atau dibuat jus. Biji semangka yang dikeringkan dan disangrai juga dapat dimakan sebagai kuaci.

Semua masyarakat harus banyak belajar dari Pa.Mukti ini agar kita kalau mau mendidik anak-anak Papua harus dengan hati, karena dari hati terpancar kebaikan. (CR1)