Petarung.org- Perkumpulan Avaa Papua Mandiri (Avaa), komunitas pendamping pertanian dan penyelenggara sekolah HAM, di Sorong Raya yang didirikan Tahun 2021.

Kembali menyelenggarakan sekolah Hak Asasi Manusia (HAM) Papua tahap kedua, untuk pendamping komunitas di wilayah Tanah Papua.

Sekolah HAM tahap ke dua ini, dilakukan tiga tahapan dengan pembelajaran, pertama soal pendalaman konsep HAM, kedua peningkatan skill atau kemampuan kerja lapangan (kemampuan kerja advokasi), dan ketiga dari pendalaman teknik kerja lapangan peserta diajar untuk belajar membuat investigasi dan penulisan.

“Metode pembelajaran kelas sekolah HAM ini, sudah di tahap dua dan kelas diikuti oleh 17 peserta sekolah HAM” ujar Yohanis Mambrasar Kordinator Avaa saat ditemui Petarung.org di sekertariat Avaa Sabtu (7/9/2024).

Mambrasar menambahkan, tujuan sekolah HAM ini
Fokus pada materi pembelajaran pada mengenalkan isu-isu sosial, politik, dan HAM di Papua. Agar peserta mengenal realitas dinamika sosial politik, dan HAM di Papua.

“Kegiatan sekolah HAM tahap dua untuk pendamping komunitas ini, diselenggarakan pada Sabtu, 10 Agustus 2024 sampai 13 September 2024 di Kota Sorong, dengan melibatkan 17 orang peserta,” ujar Mambrasar.

Kegiatan sekolah HAM Papua kali ini merupakan angkatan kedua dalam program sekolah HAM yang dikembangkan Avaa, sejak tahun 2023 dan dilanjutkan untuk tahap kedua tahun 2024.

“Tujuan kelas belajar ini berfungsi sebagai media bagi pendamping komunitas, untuk mendidik mereka agar memahami langkah advokasi untuk kawal suatu isu di komunitas mereka” Jelasnya

Sementara itu Eskop Wisabla, peserta sekolah HAM Papua angkatan ke dua asal Kampung Wirsa, Distrik Benawa, Kabupaten Yalimo, Provinsi Papua Pegunungan yang di temui usai kelas sekolah HAM mengatakan.

Program sekolah HAM ini sangat membantu dirinya untuk memahami konsep, metode dan merancang sebuah program advokasi dan itu sangat membantu dirinya untuk kerja dengan sebuah pola yang terukur di komunitas mereka.

“Sekolah HAM ini penting, terutama bagi kami pendamping komunitas agar ke depan kerja kita itu terstruktur dan punya metode yang jelas,” Ungkap Wisabla (CR1)