Oleh: Origenes Asmuruf (*)

Integritas terkait dengan sikap dan perilaku positif dari seseorang dalam kehidupan sehari-hari, terhadap sesama manusia maupun terhadap lingkungan dan alam semesta. Integritas itu, perilaku dan sikap positif yang dimiliki seseorang kemudian bisa menjadi contoh yang baik bagi orang lain untuk juga mencontohkannya. Dalam integritas itu terdapat komitmen, apa yang di ucapkan itu yang di lakukan, serta bertanggungjawab terhadap setiap ucapan dan juga perbuatanya.

Dalam politik juga di butuhkan integritas. Perilaku baik, etika, sopan santun, serta komitmen. Politik sangat membutuhkan komitmen dam memberikan dukungan, tidak munafik, tidak berbohong itulah integritas, Integritas yang baik, akan menimbulkan rasa percaya pada diri sendiri maupun rasa percaya dari orang lain. Integritas adalah sesuatu yang tidak bisa di tukar dengan uang dan fasilitas apapun.

Jika orientasi orang hanya mendapatkan uang, fasilitas dengan mengedepankan kebohongan, kemunafikan dan ketidak jujuran, maka orang tersebut tidak memiliki integritas dalam berpolitik dan akibatnya hilang kepercayaan, sekarang ini banyak orang pintar bicara, pintar berdebat, pintar argumen bahkan pintar diplomasi, namun belum tentu memiliki integritas, kepribadian yang baik dalam dirinya.

Integritas itu identik dengan nilai universal( universal value) yang mana terkandung di dalam diri nilai-nilai positif seperti, kejujuran, kebenaran, komitmen, bertanggungjawab, menjaga kepercayaan, menjaga kerahasiaan serta menjaga alam dan lingkungan.

Seorang akan kehilangan integritas jika melakukan perbuatan negatif, misalnya berbohong, tidak jujur, tidak komitmen, tidak menjaga rahasia, bergosip, menyebar fitna dan berita hoax, oleh karena itu, integritas menjadi hal yang sangat penting untuk di miliki, sebab itu akan sangat membantu dalam pengembangan diri, dan juga mendapatkan kepercayaan.

sebuah catatan untuk hari ini, bukan untuk mendidik atau menggurui namun ini hanya catatan ringan untuk bagaimana kita merefleksikan kebaikan bersama yang kita bangun dan mengevaluasi kembali setiap jengkal kerikil dan riak riak yang datang, politik bukan segala galanga karena di atas politik itu ada etika dan kebersamaan yang harus di bangun

kalau itu dimulai dari lingkungan kita jaga kebersamaan di lingkungan, Kalau itu dimulai dari kampung kita jaga kebersamaan sebagai satu kampung, kalau itu dimulai dari keluarga, kita bangun itu dari keluarga dan saling mengingatkan dan menasehati satu sama lain agar jangan ada yang hilang dan terluka dari semua keputusan yang kita ambil, baik keputusan bersama baik keputusan nurani pribadi kita harus hargai karena politik itu hanya 5 tahun, kerja sebagai PNS Hanya 40 Tahun, jadi anggota DPRD 5 Tahun, jadi kepala daerah hanya 5 tahun, sementara persahabatan dan kebersamaan sebagai keluarga itu abadi sampai maranata.

Pentingnya Edukasi

Pendidikan politik untuk masyarakat itu beda, dengan pendidikan politik untuk masyarakat memilih pasangan kandidat baik itu pemilihan bupati/walikota atau pemilihan gubernur itu adalah dua hal yang berbeda, masyarakat dan akar rumput di lapisan bawah perlu dapat edukasi politik, sebelum edukasi politik memilih pasangan calon, calon pendatang baru, calon pemain lama, calon asal Ayamaru, Aitinyo dan Aifat, Calon korupsi, calon bersih, calon palsu, calon pemain lama, calon pemain baru dan lain lain dalan lain-lain itu isu yang tidak penting, karena yang penting itu ada pendidikan politik yang jelas di akar rumput atau tidak, supaya memilih itu bukan karena

  • sentimen emosional
  • satu dusun
  • satu kampung
  • satu marga
  • satu sekolah
  • satu komando
  • satu kepentingan
  • satu jemaat
  • satu sub suku
  • satu suku
  • Satu kota studi
  • Satu komunitas mamade
  • Satu almamater
    dll…..

tapi masyarakat memilih harus dengan, informasi yang cukup soal sepak terjang, integritas, kerja kerja ril, dan kerja kerja yang berpihak dan suara kaum tak bersuara, sampe kalo yang ditekan adalah pendidikan politik yang membangun dan yang diucapkan adalah sentimen dan primordial, itu memalukan dan percaya bahwa kemenangan pasangan calon kita tidak ada artinya
karena semua pake pola hambur dan baku cakar dan bisa jadi siapa yang makan cepat dia yang untung
dan pola model itu tidak mendidik, yang masyarakat perlu itu politik Integritas dan apa pun yang terjadi, kita tetap jaga semangat Politik yang berintegritas. SALAM

(*) Penulis Adalah Pengusaha Asli Papua Di wilayah Papua Selatan