Oleh : Jimmy Nibra
Kawan-kawan,disini sa mau berbagi cerita tentang noken papua.
Kawan-kawan noken itu adalah salah satu wadah yang selalu di gunakan oleh mama-mama di papua,
Kawan kawan Noken adalah salah satu budaya yang selalu di buat oleh mama-mama di papua,
Yang perlu kita tau noken itu terbuat dari salah satu pohon kayu di hutan yang di ambil kulit nya oleh mama-mama di papua,dan di buat menjadi sebuah wadah yg nama nya noken,
Noken yg di buat oleh mama-mama di papua dengan sangat teliti bahkan mereka bekerja keras dan susah paya,dan noken itu mereka menjaganya dengan sangat baik sehinga tidak di kasi rusak oleh orang lain yg tidak bertangun jwb,
Kawan-kawan noken yang di buat oleh mama mama di papua tujuannya adalah merka membawa dan menyimpan barang-barang bawahan mereka dari kebun seperti kasbi,keladi,pisang,sayur dan lain-lain ke rumah untuk memberikan makan kepada keluarga mereka,
Sio,,sangat berartinya noken itu,
Kawan-kawan coba banyangkan saja jika noken itu di kasi rusak oleh orang lain maka mereka merasa sedih dan kehilangan semua yg berarti bagi mereka,
Sio sayang sedih
Kawan-kawan disini sa coba mengajak tong untuk menganalisa tentang noken tersebut,
Noken yang sa aritikan adalah tong pu tanah dan hutan adat papua yang sering tong sebut dengan kata MAMA,
Dan barang-barang bawahan hasil kebun itu seperti kasbi,keladi,pisang,sayur dan lain-lain, adalah emas,minyak,gas bumi,tembaga dan segala macam bentuk yang tersimpan di hutan dan tanah papua,
Sio sa pu alam papua sangat kaya
Jika suatu saat noken itu di kasi rusak oleh orang lain,yang artinya bahwa jika suatu saat tong pu hutan dan tanah adat papua ini di kasi rusak oleh orang lain seperti investor yang mendatangkan investasi demi merusak ruang hidup mereka,karena hutan dan tanah adat merekalah adalah sumber kehidupan bagi mereka dan generasi mereka yg akan datang,
Maka masyarakat adat papua akan kelihilangan hutan dan tanah adat mereka,yang mereka sdh menjaga dan melindungi nya dengan susah paya sejak nenek moyang mereka
Sio syg sa kehilangan segalanya
Leluhur alam papua jaga tong selalu di tanah yg di berkati ini.
(*) Penulis adalah aktivis masyarakat adat untuk sub suku Moi Segin