Oleh: Imanuel Tahrin

Jogja, Petarung.Org- Suatu malam yang dingin, gelap, pekat tak berbintang. Hari itu Kamis, 2 Januari 2024 saya bersama sopir rental hendak menuju tempat wisata Bukit Bintang di Gunung Kidul, Jogja, saya ingin melihat kota Jogja di malam hari.

Setibanya di Bukit Bintang, saya bertemu dengan beberapa anak Papua asal Kabupaten Maybrat Papua Barat Daya yang juga berlibur ke objek wisata ini, mereka juga duduk di Kafe, mereka asik menikmati minuman panas mereka, ditemani dingin malam sambil melihat kilauan lampu kota Gudeg dari kejauhan.

Saya pun menghampiri mereka dan berkenalan, sambil berbagi cerita di kafe itu. Sebelum pulang saya ingin mentraktir mereka untuk makan, kami keluar dari kafe itu saya menghampiri sopir rental dan membayar ongkos mobil. Karena saya harus numpang dengan mahasiswa ikut kendaraan yang mereka carter.

Perjalan panjang itu terasa singkat karena hamparan bukit dan lampu kota yang indah sesekali terlintas di kaca jendela, membayangkan bukit bintang yang perlahan hilang dari hadapanku, sisahkan dingin yang menusuk sampai ke tulang, mengusir penat dan lapar yang mulai terasa di sepanjang perjalanan pulang dari bukit bintang.

Akhirnya kami tiba di kota Jogja, setibanya disana kami mampir ke warung makan, untuk makan malam sebelum kami mengantar dua orang adik mahasiswa ke rumah kos mereka dan kami pulang ke penginapan.

dalam perjalan satu dari kedua mahasiswa ini memberikan tawaran, katanya “Kaka kalau malam begini, kita jalan ke arah gunung merapi juga bagus, supaya kaka lihat lokasi wisata di area merapi lagi,” Saya pun setuju dan perjalanan pulang akhirnya tidak jadi, karena kita harus mampir ke area merapi.

Rute kami berubah, lalu laju mobil menuju area wisata gunung merapi, dalam perjalan sambil diskusi tentang perkembangan pendidikan mahasiswa Papua Maybrat di Jogja, sebagai pengantar perjalanan. Sampai kami tiba di Merapi, udara di tempat itu sangat dingin, saya tidak tahan dengan angin malam dan kunjungannya pun singkat karena kami harus pulang ke penginapan.

Dalam perjalan pulang, kami berhenti sejenak melihat nyala lampu dan keindahan kota Jogja yang begitu indah dimalam hari, dan kami kembali melanjutkan perjalanan kembali ke penginapan.

Diperjalanan pulang ke penginapan, saya bertanya ke mereka “Ade, ada Ikatan Mahasiswa Maybrat di Jogja juga k?”

Jawab mereka “ada kk, pengurus asrama mahasiswa Maybrat dan ikatan mahasiswa Maybrat di kota study Jogja juga ada” jawab mereka

Kemudian saya berpesan “Adik tolong sampaikan ke pengurus, besok kita pertemuan dengan adik-adik mahasiswa,” dan kami bertukar nomor kontak setiba di penginapan. saya pun turun dan kedua adik inipulang ke kos mereka.

Pertemuan Bersama Mahasiswa Maybrat

Esok harinya Jumat, 3 Januari  2025 Sekitar Pukul 14: 32 WIB, saya mendapat pesan Whatsapp dari adik Niko Semuanya

”Hallo kk, selamat siang menjelang Sore. Mohon maaf sebelumnya, saya mau konfirmasi terkait agenda pertemuan bersama dengan mahasiswa Maybrat DIY itu gimana kaka, hari ini jadi pertemuan atau tidak?” biar saya langsung konfirmasi lagi ke teman-teman semua. begitu pesan WA, adik Niko kepada saya

saya kemudian konfimasi balik bahwa “Siang ade, jadi pertemuan jadi, ade dkk agendakan kegiatan mulai jam 04 Sore WIB, dan ade-ade dong atur tempat pertemuan dan atur acara singkat.

ingat “Agenda kita, hanya diskusi dan nasehat untuk mahasiswa,mungkin itu saja dan kita tutup dengan makan bersama,”

Setelah mengagendakan pertemuan, bertempat di kolam pemancingan Moro Seneng jam 4 sore, saya kemudian melanjutkan informasi ini kepada Dominggus Isir, Ketua saya di KPU Kabupaten Maybrat, beliau membalas pesan Whatsapp “Ipar kalo ade-ade mahasiswa dong kalau sudah mau kumpul, ipar kasih tau supaya kami segera kita kesana” pesan pak ketua

setelah sudah jam pertemuan, kami bersama pak ketua kemudian berangkat menuju tempat pertemuan dan adik-adik mahasiswa Maybrat sudah menunggu dilokasi pertemuan.

Pertemuan dimulai dengan; Pembukaan oleh MC, doa dan dikusi

MC mempersilahkan saya untuk menyampaikan nasihat pertama untuk mereka

“adik-adik kalau kesini harus banyak belajar, banyak berorganisasi supaya, diri dan membangun koneksi dengan orang lain, kerana kita wisuda dengan serjana kita hadir di masyarakat sebagai masyarakat terdidik untuk membantu persoalan masyarakat,”

“Kita mahasiswa hukum belum tentu, keluar dari kampus kita jadi Advokat dan sarjana teknik belum tentu jadi konsultan,jadi harus banyak belajar bangun kapasitas diri. Dan harus jaga persatuan orang Papua pada umumnya dan persatuan mahasiswa  Maybrat agar tetap kuat di kota study,”

Selanjutnya waktu diberikan untuk Dominggus Isir, ketua KPU Maybrat, beliau menyampaikan tentang tetap menjaga persatuan dan kesatuan. Teetap belajar walaupun banyak mendapat tantangan, “ingat generasi muda adalah agen perubahan” dan mahasiswa Maybrat Jogja hari ini adalah agen perubahan bagi Kabupaten Maybrat kelak”

Diskusi ditutup dengan, Ucapan terima kasih dari Mahasiswa di kota study Jogja kepada dua Komisioner KPU Maybrat yang inisiasi pertemun, lanjutkan dengan Foto bersama Mahasiswa Maybrat dan terahir penutup dan Makan bersama, di kota gudek Jogjakarta. (CR3)