Tambrauw,Petarung.org- Pemalangan SMA Negeri 3 Kebar dan SMK Manajemen Kebar yang dilakukan awal bulan Maret 2024, tepat Pukul 15 : 20 WIT, sampai dengan hari ini membuat aktifitas posisi sekolah ini lumpuh total dan aktifitas belajar mengajar siswa untuk sementara dialihkan ke SD YPK Imanuel Anjai

Kepala Bidang SMA/SMK Dinas Pendidikan Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat Daya, Yosina Turot mengharapkan pengertian, Masyarakat Distrik Kebar dan juga masyarakat Distrik Kebar Timu, karena SMA Negeri 3 Kebar dan SMK Bisnis dan Manajemen Kebar, hadir untuk didik generasi di dua distrik ini.

“Terima kasih untuk keluarga besar Ajoi sebagai pemilik tanah adat, yang sudah hadir menyambangi dinas pendidikan untuk sampaikan masalah ini, sehingga dinas tau dan segera cari solusi yang baik” Ungkap Turot saat menghadiri upaya mediasi antara pihak sekolah dan pihak pemilik tanah ulayat, di Kebar kamis 15/8/2024.

Turot berharap mulai Senin besok, (18/8/2024) palang harus di buka dan aktifitas belajar mengajar di sekolah SMA Negeri 3 kebar ini harus berjalan seperti biasa, nanti pihan Dinas, pihak sekolah dan masyarakat pemilik tanah adat sama sama diskusikan soal solusi damainya.

“Pendidikan anak-anak juga penting, namun hak atas tanah dan ulayatnya juga penting, jadi mediasi ini segera putuskan satu keputusan yang baik agar sekolah segera di buka dan aktifitas belajar mengajar bisa kembali normal” Tandas Turot

Sementara itu kepala sekolah SMA Negeri 3 Kebar, Semuel Anari saat dihubungi Petarung.org mengatakan

Ia memohon maaf kepada keluarga besar Marga Ajoi, yang punya tanah adat karena proses mediasi baru dilakukan oleh dinas hari ini untuk carikan solusi damai

“Masalah tanah adat ini segara selesai agar pihak sekolah bisa mendapat surat pelepasan dan pelepasan itu harus dibuat, dan pernyataannya di tandatangani oleh seluruh marga, agar ke depan masalah ini tidak terjadi lagi antara pihak sekolah dan pihak pemilik tanah adat” Tutur Anari. (CR5)